PENDIDIKAN SEBAGAI BENTUK EKSISTENSI DAKWAH

 

Pendidikan dan Dakwah dalam Al-Qur'an – ARTIKULA.ID
Pendidikan dan Dakwah


        Pada dasarnya tujuan pendidikan adalah membentuk dan menghasilkan orang-orang baik. Ini berlaku di mana saja, baik di kalangan muslim maupun non-muslim. Namun, pengertian baik di sini bersifat relatif. Konsep baik dan buruk tidak bisa diseragamkan antar masing-masing individu maupun golongan.

Analogi kecil, orang yang hanya memiliki visi keduniawian menganggap manusia yang baik adalah manusia yang berguna bagi negaranya serta taat kepada hukum atau peraturan yang berlaku. Dalam hal ini Islam memiliki padangan yang berbeda mengenai pengertian orang baik. Di dalam Islam tujuan pendidikan selalu bersifat religius karena manusia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah. Al-Qur’an menjelaskan: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” [QS. Adz Dzaariyat 51:56]. Dengan demikian jelaslah bahwa yang dimaksud dengan orang baik adalah orang yang menyadari kedudukan dirinya sebagai hamba Allah yang berkewajiban untuk mengabdi kepada-Nya dan menaati segala aturan-Nya. Meskipun Islam pun mengakui bahwa setiap orang juga seyogyanya berguna bagi negara dan taat pada peraturan hukum, namun hal itu tidak boleh terlepas dari konteks ketaatannya kepada Allah.

Untuk membentuk manusia yang baik dengan perspektif keagamaan, perlu adanya media dakwah dalam pendidikan. Sebagai hal dasar dakwah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW yang merupakan dakwah dalam proses pendidikan, di mana upaya dakwah yang dilakukan untuk menghasilkan manusia yang baik. Proses pendidikan yang dilakukan Nabi SAW tersebut mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang dapat dijadikan teladan bagi umat Islam dalam mendidik. Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari dakwah Nabi Muhammad SAW:  pertama, para guru atau da‘i hendaknya merupakan orang-orang yang terbaik akhlaqnya karena manusia pada umumnya lebih mudah bersimpati dengan orang-orang yang suka berbuat baik kepada orang lain. Kedua, keyakinan sebagai unsur paling penting dalam suatu proses pendidikan karena dengan keyakinan yang kuat seseorang dapat bersabar terhadap berbagai kesulitan hidup. Ketiga, dakwah harus berlandaskan ilmu yang kuat karena keyakinan akan kuat jika berlandaskan pada hujjah yang kuat juga. Sehingga ketiga hal tersebut benar-benar dapat menghasilkan manusia yang baik dan menjadi insan terbaik.

Keberhasilan Nabi Muhammad SAW menghasilkan insan-insan terbaik yang pernah muncul di pentas sejarah dalam jumlah besar. Pengertian terbaik di sini bukan semata-mata dalam arti kecerdasan intelektual, kepemimpinan, keberanian, kekayaan, atau keberhasilan di medan perang, tetapi lebih dalam pengertian akhlaq yang merupakan wujud dari keshalihan seorang hamba Allah.  Selain itu, beliau juga tidak sekedar menghasilkan beberapa gelintir tokoh ternama tetapi sebuah kaum manusia beradab yang melanjutkan prestasi besar beliau. Seperti para sahabat, tokoh dan para ulama-ulama besar yang ada di belahan dunia yang senantiasa menyebarkan ilmu islam seperti yang diajarkan beliau. Bahkan sejarah mencatat bahwa setelah beliau wafat perkembangan pendidikan Islam tidaklah berhenti, justru berkembang semakin cepat karena terdapat semangat dakwah yang kuat dalam diri para sahabat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia.

Ini adalah buah dari pendidikan Nabi Muhammad SAW yang mampu melakukan perubahan mendasar dalam waktu yang sangat singkat. Tidak berlebihan jika kita menyebutnya sebagai sebuah revolusi pendidikan kancah islam dan tidaklah berlebihan untuk menyebut Nabi Muhammad SAW adalah seorang pendidik yang paling istimewa yang pernah hadir dalam lintasan sejarah manusia. Jadi, jika dakwah diartikan sebagai seruan kepada manusia agar beriman kepada Allah dan pada apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, berarti tujuan yang hendak dicapai pendidikan adalah sama halnya dengan tujuan dakwah seperti yang diajarkan Rasulullah. Dengannya dapat diartikan bahwa pendidikan pada dasarnya merupakan suatu bentuk eksistensi dakwah.

 

By: Jumaidi

Comments

Popular posts from this blog

WAWASAN NUSANTARA

PELANGGARAN HAM

PERAN SERTA WARGA NEGARA DALAM MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA